Strategi dan Komponennya.
1. Pengertian strategi.
Ghiffin (2000) mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai, akan tetapi strategi juga dimaksud untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi dilingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Bagi organisasi bisnis, strategi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahaan, dibandingkan para pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Strategi merupakan pilihan pola tindakan atau rencana tentang apa yang ingin dicapai perusahaan dan hendak menjadi apa suatu organisasi dimasa yang akan datang dengan mengintegrasikan tujuan-tujuan, kebijakan serta bagaimana mencapai keadaan yang diinginkan tersebut dengan mengalokasikan sumber daya yang dirancang untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara umum sebuah strategi mempunyai komponen-komponen strategi yang selalu dipertimbangkan dalam menentukan strategi yang akan dilakukan. Komponen tersebut adalah kompetensi yang berbeda, ruang lingkup dan distribusi sumber daya.
v Kompetensi yang berbeda (distinctive competence).
Merupakan sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan dan perusahaan tersebut melakukannya dengan baik dibandingkan perusahaan lain. Kompetensi yang berbeda ini akan menjadi kekuatan bagi strategi yang akan dijalankan perusahaan.
v Distribusi sumber daya.
Merupakan bagaimana sebuah perusahaan memanfaatkan dan mendistribusikan daya yang dimilikinya dalam menerapkan sttrategi perusahaan.
2. Komponen Pokok dalam Manajemen Strategi
Kerangka strategi merupakan suatu kerangka aktivitas pokok suatu bisnis dalam upaya mencapai tujuan yang tujuan tersebut diwarnai oleh misi perusahaan yang telah ditetapkan.
Komponen pokok dalam menyusun strategi adalah:
v Adanya tujuan jangka panjang.
v Adanya evaluasi kinerja.
v Adanya evaluasi terhadap lingkungan diluar lembaga bisnis.
Dalam komponen tersebut dapat dipergunakan dalam menyusun rencana strategi kurun waktu lima tahun atau lebih diwaktu yang akan datang setelah dilakukan analisis yang baik.
Tahapan dalam penyusunan strategi bisnis sebagai berikut:
v Identifikasi misi perusahaan.
v Identifikasi tujuan jangka panjang dari bisnis.
v Melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan dari bisnis.
v Melakukan analisis terhadap peluang dan tantangan yang dihadapi di waktu yang akan datang.
v Perumusan strategi bisnis dalam kurun waktu lima tahun.
Jenis Strategi dalam Bisnis
Strategi yang ditetapkan dalam suatu bisnis bertingkat-tingkat, mulai dari strategi korporat sebagai suatu strategi umum dan komprehensif yang akan dijabarkan kedalam strategi devisi fungsional menjadi strategi operasional, strategi pemasaran, strategi keuangan, dan strategi pengelolaan sumber daya manusia.
1. Strategi Persaingan Bisnis.
Berikut ini adalah beberapa metode yang lebih umum yang digunakan untuk membedakan suatu produk:
v Rancangan unik, berbagai karakteristik dapat membuat satu produk lebih baik dibanding yang lain, termasuk keamanan, kepercayaan dan kemudahan. Produsen berusaha meningkatkan kepercayaan dengan menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, memberikan pelayanan, dan menawarkan berbagai jaminan. Namun upaya meningkatkan kepercayaan biasanya menyebabkan biaya yang lebih tinggi.
v Kemasan unik, strategi pengemasan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu produk, khususnya untuk produk yang tingkat kualitasnya sama. Dalam upaya untuk membedakan diri mereka dalam persaingan, beberapa perusahaan telah mengemas ulang berebagai produk bahan makanan dalam wadah yang tahan pecah atau mudah dibuang.
v Merek unik, merek adalah metode untuk mengidentifikasi dan membedakan berbagai produk dari produk pesaing. Merek biasanya diwakili oleh nama atau simbol. Beberapa simbol lebih dikenal dari merek lain, seperti yang diperlihatkan oleh Jeans levis, Nike, Pepsi, dan Mercedes Benz.
2. Strategi Korporat.
Strategi korporat bersifat menyeluruh dan umum untuk seluruh aktivitas bisnis sebagai suatu kesatuan strategi. Strategi ini ditetapkan berdasar pada analisis SWOT yang dilakukan sebelumnya.
a. Strategi pertumbuhan.
Strategi ini dilakukan pada kondisi bisnis yang tumbuh dan berkembang, meliputi:
v Konsentrasi.
Strategi konsentrasi adalah jenis strategi pertumbuhan dan merupakan strategi yang paling umum dijumpai pada berbagai perusahaan dimana perusahaan hanya memfokuskan pada satu lini bisnis utamanya dengan menonjolkan prinsip “melakukan satu hal dengan sangat baik”.
Perusahaan dalam mencapai sasaran pertumbuhan melalui peningkatan level operasi dalam bisnis utamanya dengan tetap fokus pada bisnis intinya.
Strategi konsentrasi mengarahkan sumber dayanya pada satu produk dengan satu jenis tekhnologi tertentu dan dijual pada satu pasar tertentu. Strategi konsentrasi digunakan bagi perusahaan yang memiliki bisnis tunggal untuk mengejar pertumbuhannya.
Fokus strategi konsentrasi adalah begaimana meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan mengkonsentrasikan pada bisnis intinya. Dalam strategi konsentrasi perusahaan tidak berarti hanya melakukan hal yang sama dengan cara sama secara terus menerus, akan tetapi memiliki ragam pilihan tindakan strategi. Perusahaan berusaha meraih dan meningkatkan pangsa pasar yang saat ini dimasuki dengan menggunakan produk atau jasa yang saat ini telah dihasilkan melalui pemasaran yang lebih besar. Pilihan mengeksploitasi pasar produk dengan menambahkan tingkat kegunaan dan penjualan produk pada pasar saat ini akan tergantung pada strategi fungsional dan strategi bersaing yang dipilih.
v Perluasan Pasar.
Strategi pengembangan pasar (market development) merupakan strategi yang memasarkan produk atau jasa yang saat ini kepada konsumen disegmen pasar yang baru maupun diwilayah area geografis pasar yang baru. Perusahaan berusaha berkembang dengan memperluas pasar dan memasuki pasar baru dengan menggunakan produk atau jasa yang saat ini dimiliki.
Strategi yang berusaha menambah jangkauan pasar dari barang yang telah dibuat, dalam pengertian perluasan wilayah maupun segmen pasar yang dituju. Strategi pengembangan pasar pada umumnya menempati urutan kedua strategi pertumbuhan setelah strategi konsentrasi, karena relatif tidak mahal dan tidak beresiko. Pilihan pengembangan pasar dilakukan dengan berusaha menarik calon pembeli baru yang selama ini belum menjadi konsemen perusahaan dan belum menjadi pelanggan pesaing.
v Pengembangan Produk.
Strategi dengan melakukan perubahan produk secara substansial atau membuat produk yang sebelumnya belum pernah dihasilkan sebagai produk baru. Perusahaan berusaha bertahan, memperkuat posisi, dan memperluas pangsa pasar yang lebih besar dengan menggunakan tambahan pilihan produk atau jasa yang baru. Perusahaan menggunakan pilihan pengembangan perubahan produk secara substansial untuk menarik pelanggan dipasar yang telah ada maupun yang dimiliki pesaing. Pelanggan yang dimiliki pesaing untuk dialihkan menjadi calon pembeli yang potensial bagi perusahaan.
Pengembangan produk baru yang masih terkait dengan lini produk yang selama ini telah dimiliki. Pengembangan produk bukan sekedar perubahan tampilan, tetapi menyangkut karakter, fitur, ciri, dan attribut produk. Pengembangan produk sering dikaitkan dengan usaha memperpanjang daur hidup produk, khususnya produk yang mempunyai reputasi yang tinggi dan citra merek yang handal.
Strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan memasukkan modifikasi produk ke lini produk yang telah ada. Sebagai contoh Pepsi merancang produk untuk menarik segmen pelanggan yang lebih muda. Produk-produk baru Pepsi versi baru Mountain Dew, yang dinamakan Code Red, dan merek-merek Pepsi baru seperti Pepsi Twist dan Pepsi Blue.
v Integrasi Horizontal.
Strategi integrasi horizontal merupakan strategi untuk memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan yang lain dalam industri yang sama dengan jenis operasi yang sama. Strategi ini menghasilkan pertumbuhan melalui akuisisi atau meger bisnis pesaing, yang mempunyai lini bisnis yang saman dengan tujuan meniadakan pesaing dan memberikan perusahaan akses ke pasar dan tekhnologi yang baru.
Strategi bisnis dengan menambah unit usaha baru yang menghasilkan barang atau jasa yang sama dengan produk atau jasa yang dihasilkan sebelumnya. Dalam perkembangannya usaha baru tersebut dapat saja menghasilkan produk atau jasa yang ada kaitannya dengan produk atau jasa lama yang tidak harus persisi sama. Penambahan usaha baru tersebut dapat dilakukan dengan akuisisi dari pesaing atau mendirikan secara internal.
Strategi integrasi horizontal merupakan usaha untuk meningkatkan ukuran, penjualan, keuntungan dan pangsa pasar yang potensial dari perusahaan. Strategi tersebut dilakukan untuk mendapatkan pengendalian atas para pesaing yang berada pada rangkian produk pemasaran yang sama oleh beberapa perusahaan yang lebih kecil dalam industri yang didominasi oleh pesaing besar.
Strategi ini merupakan jenis strategi pertumbuhan yang dilakukan dengan berkonsentrasi pada industri sekarang, dengan maksud mempertahankan posisi perusahaan dalam industri yang sama dengan memperluas pangsa pasar dan memperkuat posisinya. Implementasi strategi ini dapat dilakukan melalui merger antar peusahaan dalam industri yang sama, memperluas kegiatan perusahaan kedalam lokasi geografi yang berbeda atau dengan menambah rentang produk dan jasa yang ditawarkan kepada pasar.
v Integrasi Vertikal.
Strategi bisnis dengan memperluas unit usaha yang sebelumnya dikelola oleh leveransir atau pemasok atau usaha yang dikelola oleh perantara. Penambahan usaha ini juga dapat dilakukan dengan cara akuisisi atau membuka perusahaan sendiri secara internal.
Strategi integrasi vertikal merupakan strategi pertumbuhan karena melakukan perluasan usaha dengan menambah bidang usaha dari perusahaan pemasok atau bidang usaha dari perusahaan distributornya. Strategi ini dalam menghasilkan pertumbuhan melalui pertumbuhan internal atau mengakuisisi bisnis lain dengan penguasaan tahap-tahap proses produksi konsumsi dari hulu ke hilir.
Strategi ini merupakan strategi yang didasarkan pada akuisisi atas perusahaan, baik yang menjadi pemasok inputnya seperti bahan baku maupun mengakuisisi perusahaan yang menjadi konsumen dari outputnya atau yang menjadi penyalur output terhadap para pelanggannya. Strategi ini bertujuan untuk memperoleh kontrol yang lebih besar atas suatu lini bisnis serta meningkatkan profit melalui efisiensi dan penjualan yang lebih baik.
v Diversifikasi Konsentrik.
Strategi ini menekankan pada keanekaragaman jenis usaha dalam suatu korporat. Strategi bisnis dengan melakukan ekspansi usaha baru dengan menambah usaha baru melalui akuisisi atau pertumbuhan internal pada usaha yang ada keterkaitannya langsung dengan usaha yang telah dijalankan sebelumnya.
Strategi diversifikasi konsentris merupakan strategi konsentrasi terkait dengan masuk pada bisnis baru yang masih terkait atau memiliki kesesuaian yang tinggi dengan bisnis yang dilakukan perusahaan pada saat ini. Strategi diversifikasi konsentris menekankan pada kesamaan dalam hal pasar, saluran distribusi, produk dan tekhnologi, dengan sinergi pasar produk.
Diversifikasi konsentris terjadi jika perusahaan melakukan ekspansi usaha dengan menambah unit usaha baru, baik dengan cara pertumbuhan internal meupun akuisisi, pada bidang usaha yang masih memiliki keterkaitan, baik langsung maupun tidak langsung dengan bisnis yang dimiliki saat ini. Dengan berfokus pada karakteristik yang memberikan kompetensi sebagai kekuatan dalam melakukan diversifikasi.
Implementasi strategi ini cocok dilakukan bila perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat, tetapi daya tarik industri yang rendah. Hal ini dapat diaplikasikan dengan mengakuisisi bisnis yang memiliki jenis tekhnologi yang terkait, komplementaritas pemakaian antar produk, kebutuhan sumber daya yang serupa, jenis saluran distribusi yang digunakan, dan pasar yang dilayani sama perusahaan induknya yang mengakuisisi.
v Diversifikasi Konglomerasi.
Strategi bisnis dengan melakukan ekspansi usaha baru dengan menambah usaha baru melalui akuisisi dan pertumbuhan internal pada usaha yang tidak ada keterkaitan sama sekali dengan usaha-usaha sebelumnya. Penambahannya didasarkan pada peluang yang diproyeksikannya diwaktu yang akan datang asalkan memperoleh laba atau pertumbuhan pasar yang diinginkan.
Strategi diversifikasi konglomerasi merupakan strategi pertumbuhan dengan menambah atau mengakuisisi yang lini bisnisnya berbeda sekali atau baru dengan produk atau jasa baru yang tidak berkaitan, kepada pelanggan baru. Motivasi perusahaan melakukan strategi ini adalah sinergi keuangan dengan mencari keseimbangan dalam portofolio perusahaan antara bisnis yang memberikan keuntungan musiman dengan bisnis yang keuntungannya stabil.
Pertimbangan utama strategi ini adalah potensi laba yang tinggi dan permintaan akan sumber daya yang minimal. Motivasi dari perusahaan mengakuisisi adalah meningkatkan nilai saham perusahaan, meningkat tingkat pertumbuhan perusahaan, memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat, meningkatkan efisiensi dan profitabilitas terutama jika terdapat sinergi antara perusahaan yang mengakuisisi dengan perusahaan dengan perusahaan yang diakuisisi.
v Pertumbuhan Internal atau Akuisisi.
Strategi bisnis ini dengan menambah usaha baru dalah seluruh strategi pertumbuhan diatas melalui pertumbuhan internal (didirikan sendiri dari awal), atau membeli kepemilikan dengan mengakuisisi perusahaan yang sudah berjalan, dan dapat juga demngan model patungan dengan pihak lain.
Akuisisi merupakan strategi untuk mengontrol seluruh kepemilikan perusahaan lain dengan tujuan untuk menggunakan kompetensi inti perusahaan yang diakuisisi menjadi bagian dalam portofolio perusahaan yang menakuisisi. Alasan utamanya adalah untuk mencapai kekuatan pasar yang lebih besar. Kekuatan pasar merupakan kemampuan menjual barang atau jasa ditingkat kompetitif dengan harga lebih rendah dari pesaing.
a. Strategi penurunan harga pada perusahaan dominan.
Perusahaan yang dominan adalah perusahaan menguasai pangsa pasar, apakah sebagai leader atau diukur dengan penguasaan pangsa pasar dari 60% s.d 70% dari pasar yang ada. Dalam hal ini pesaing pada posisi yang lemah sehingga sedikit kemungkinan jangka pendek akan menyainginya. Pada strategi ini perusahaan melakukan penurunan harga jual produk atau jasa sementara waktu dalam rangka untuk menambah pangsa dan menghambat lajunya para pesaing.
b. Strategi perusahaan kecil (bukan dominan).
Bagi perusahaan yang kecil, strategi yang diterapkan ada beberapa kemungkinan dan harus disesuaikan situasionalnya masing-masing, yaitu:
v Strategi Efisiensi Cost, strategi bisnis yang mengupayakan agar terjadi efisiensi biaya yang dikeluarkan.
v Strategi Penguatan Kekhususan Produk, kekhususan produk atau jasa yang dihasilkan yang tidak dimiliki oleh para pesaing perlu dikembangkan untuk meningkatkan pangsa pasar.
v Strategi Menggarap Pasar Khusus, pasar khusus (ceruk pasar) adalah pasar yang tidak digarap dan diabaikan oleh para pesaing.
3. Strategi Fungsional Bisnis.
Fungsional bisnis adalah bagihan dari suatu unit usaha yang dapat terdiri dari kegiatan operasi, kegiatan pemasaran, kegiatan keuangan, dan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia. Strategi fungsional atau divisional tersebut sebagai berikut:
A. Strategi Operasi.
Dalam kegiatan operasi bisnis terdapat beberapa strategi:
v Strategi Internally Neutral, menurut strategi ini barang atau jasa yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh kondisi internal bisnis dan mendasarkan pada hasil riset pasar yang dilakukan.
v Strategi Eksternally Neutral, pada strategi ini barang atau jasa yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh kondisi eksternal bisnis dan didasarkan pada kemampuan dan kondisi internal bisnis.
v Strategi Internally Supportif, strategi ini barang atau jasa yang dibuat tidak lebih dipengaruhi oleh kondisi internal dan dipadukan dengan informasi yang dipengaruhi dari pasar.
v Strategi Eksternally Supportif, strategi ini barang atau jasa yang dibuat lebih didominasi oleh pengaruh dari informasi pasar dan dipadukan dengan kondisi internal bisnis.
B. Strategi Pemasaran.
Kegiatan pemasaran produk atau jasa pada visi pemasaran mempunyai beberapa strategi:
1. Strategi berdasarkan posisi pasar.
Strategi ditetapkan sesuai dengan posisi produk atau jasa atau perusahaan yang bersangkutan, sehingga berubag posisioningnya dengan pesaing akan pula strateginya. Posisi dengan pesaing dikenal adanya leader, challenger, follower, dan nicher.
v Leader, strateginya memperluas pasar keseluruhan, melindungi dan memperluas pangsa pasar.
v Challenger, strateginya strategi agresif memperbesar pasar san pangsa pasar menyerang leader dari segala arah.
v Follower, strateginya perlu menggunakan core competensinya untuk mempertahankan dan mengembangkan pasar.
v Nicher, strateginya menggarap dalam pasar yang tidak menarik bagi perusahaan.
2. Strategi sesuai kondisi Product Life Cycle.
Hampir semua produk mengalami siklus kehidupan produk, siklus kehidupan produk biasanya memiliki empat fase khusus, yaitu:
v Tahap perkenalan, strateginya promosi. Fase ini merupakan periode awal dimana konsumen di informasikan mengenai produk yang baru.
v Tahap pertumbuhan, strateginya promosi. Fase ini merupakan periode dimana penjualan produk neik dengan sangat cepat, yang biasanya untuk memperkuat karakteristik produk.
v Tahap kedewasaan atau kejenuhan, strategi utamanya harga. Fase ini merupakan periode dimana produk pesaing tambahan telah memasuki pasar, dan tingkat penjualan produk terhenti karena lebih banyak pesaing.
v Tahap penurunan, strategi utamanya memperbaharui produk. Fase ini merupakan periode dimana penjualan produk tersebut turun, baik karena berkurangnya permintaan konsumen maupun karena bertambahnya pesaing.
3. Strategi pengembangan produk.
Sebuah produk baru tidak harus mewakili sebuah penemuan yang terkenal. Kebanyakan produk baru hanya merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada. Produk yang sudah usang, kurang bermanfaat untuk masa sekarang. Ada dua alasan, pertama produk-produk sudah ketinggalan mode (mode kadaluarsa) dan mutu sebuah produk sudah menjadi rendah terhadap produk baru yang tekhnologinya lebih maju (tekhnologi usang).
v Strategi keuangan.
Strategi pada divisi atau fungsional keuangan terutama dilakukan untuk meminimalisasikan biaya, risiko dan atau untuk memaksimalkan keuntungan.
v Strategi sumber daya manusia.
Strategi pada pengelolaan sumber daya manusia dengan pemilihan sumber daya manusia yang kompeten dan memotivasi mereka dengan cara yang terbaik sehingga akan ditujukan pada optimalisasi produktivitas.
Bersaing dalam Suatu Bisnis.
Persaingan ketat dapat memisahkan hasil dari perusahaan yang dikelola dengan baik dari perusahaan yang dikelola dengan buruk. Dengan adanya pengaruh pengaruh persaingan industri terhadap hasil perusahaan, perusahaan hendaknya melakukan dua tugas, yaitu:
1. Mengenali pesaing.
Setiap perusahaan hendaknya dapat mengenali pesaingnya dan mengukur derajat persaingan. Setiap industri memiliki segmen-segmen atau bagihan yang mencerminkan jenis bisnis atau kualitas.
2. Mengembangkan keunggulan kompetitif.
Suatu perusahaan yang sudah mengenali pesaingnya, juga harus mencari cara meningkatkan atau sedikitnya mempertahankan pangsa pasar, yaitu:
v Low Cost Leadership atau harga produksi rendah. Jika perusahaan dapat memproduksi produk dengan kualitas serupa dengan harga produksi lebih rendah, maka perusahaan dapat memasang harga produknya lebih rendah dibanding para pesaingnya.
v Fokus dengan kualitas lebih baik. Perusahaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas lebih baik tanpa menggunakan biaya berlebihan. Pendekatan yang digunakan yaitu memusatkan bagihan yang lebih sempit dari total pasar dengan target segmen pasar yang meliputi keunikan geografis, kebutuhan spesialisasi, dalam menggunakan produk, atau attribut produk yang spesial yang menarik pelanggan.
v Diferensiasi produk. Yaitu upaya dari sebuah perusahaan untuk membedakan produknya dari produk pesaing dalam suatu sifat yang membuatnya lebih diinginkan dan diunggulkan.
Proses Manajemen Strategis.
Proses manajemen strategis secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Strategic Planning (Perencanaan Strategis).
Proses ini mencakup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi sebagaimana yang telah diuraikan didepan, sebagai contoh “menjadi market leader dalam bisnis seluler”. Kemudian untuk contoh formulasi strategi misalnya “Mahathera seluler mengakuisisi terhadap perusahaan kompetitor (Real seluler) yang lemah secara manajemen namun memiliki keunggulan pangsa pasar.
2. Strategic Implementation (Implementasi Strategis).
Proses ini mencakup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan. Sebagai contoh pada fase administrasi sebagaimana digambarkan adalah “melakukan penggabungan atau marger terhadap dua perusahaan besar”.
Proses manajemen strategi dapat diuraikan mulai dari penentuan arah perusahaan meliputi perumusan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Misi suatu perusahaan merupakan tujuan unik yang membedakan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi lingkup operasinya. Secara singkat misi menjelaskan bidang penekanan bagi produk, pasar, dan tekhnologi perusahaan sehingga mencerminkan nilai dan prioritas dari pengambil keputusan strategi.
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial.
Etika berasal dari bahasa yunani “ethos” yang dalam bentuk jama’nya “ta etha” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri sendiri, seseorang, maupun pada suatu masyarakat tertentu. Sedangakan etika bisnis (business etnics) adalah suatu keyakinan tentang diterima tidaknya kebiasaan yang dijalankan atau prinsip-prinsip dalam bisnis.
1. Etika dalam organisasi bisnis.
Didalam organisasi bisnis terdapat etika individu pemimpin, etika para pegawai, dan etika organisasi. Dalam etika organisasi bisnis, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yang meliputi:
v Etika organisasi bisnis terhadap konsumen, seperti promosi tidak boleh membohongi, produk yang dijual sesuai dengan kemasan yang tertulis.
v Etika organisasi bisnis dengan karyawan, seperti penggajian dilakukan secara transparan, promosi karyawan dilakukan secara terbuka.
v Etika antar organisasi bisnis, seperti tidak melakukan penyerobotan tenaga kerja, dan promosi tidak saling menjatuhkan.
v Etika organisasi bisnis dengan investor, seperti tidak menerbitkan saham atau obligasi fiktif.
v Etika organisasi bisnis dengan lembaga-lembaga, seperti tidak menghindari pembayaran pajak, dan tidak menyalah gunakan ijin.
2. Tanggung jawab sosial.
Selain etika dalam berbisnis, seorang businessmanjuga mempunyai tanggung jawab yang harus dipenuhi. Tanggung jawab sosial bisnis diarahkan terhadap berbagai hal, yaitu meliputi:
a. Tanggung jawab terhadap pelanggan, adapun yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
v Praktik tanggung jawab produksi. Produk harus diproduksi dengan menjaga keselamatan pelanggan, bila perlu ditampilkan label [eringatan dan efek samping pada produk untuk melindungi adanya kecelakaan karena salah dalam penggunaan.
v Praktik tanggung jawab penjualan. Perusahaan melakukan survei pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan sebagaimana mestinya.
Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab sosialnya kepada pelanggan dengan cara menciptakan kode etik, memantau semua keluhan pelanggan, dan meminta umpan balik kepelanggan.
b. Tanggung jawab terhadap karyawan, adapun yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
v Tanggung jawab akan rasa aman pada karyawan. Perusahaan harus dapat meyakinkan bahwa tempat kerja adalah aman untuk karyawan dengan cara memonitor secara seksama proses produksi. Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman akan melindungi adanya kecelakaan dan memperbaiki moral para karyawan.
v Tanggung jawab atas perlakuan layak oleh para karyawan lain dan kesempatan yang sama.perusahaan bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa karyawan diperlakukan dengan layak oleh karyawan lain, perusahaan tidak boleh membeda-bedakan (diskriminasi) karena perbedaan asal, ras, jenis kelamin dan agama.
v Tanggung jawab terhadap pemegang saham. Perusahaan dapat meyakinkan tanggung jawabnya kepada pemegang saham dengan cara manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk meyakinkan bahwa mereka membuatnya untuk kepentingan pemiliknya. Jika investor institusional nerasa bahwa perusahaan dikelola dengan buruk, mereka akan mencoba menemui para eksekutif perusahaan dan mengutarakan ketidak puasannya.
v Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus bertanggung jawab kepada lingkungan, karena proses produksi yang digunakan sering kali dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan harus menyiapkan pengeluaran apabila ingin memenuhi tanggung jawabnya.
v Tanggung jawab terhadap para kreditor. Perusahaan bertanggung jaawab memenuhi obligasi keuangan merek kepada para kreditor. Perusahaan harus memberitahu kepada para kreditor apabila perusahaan mengalami masalah keuangan.
EmoticonEmoticon